Mencari tuhan ?

Mencari tuhan ?

Rasanya dulu begitu bodohnya dan dibodohin lagi,

 disela mengulik makna ayat2 Mu,

disuguhin dongeng2 fantastis,

menakjubkan dan takjub dibuatnya,

segalanya sangat hebat atas nama mujizat,

ajaib dan sangat hebat segala masalah tuntas

dengan munajat yg melelahkan jiwa,

dengan bumbu2 aneh dalam mengunggah dan mendownload doa,

betapa palsunya ajaran, bila benar ternyata berbulan2 bahkan tahun,

Bilqis merayapi gurun dari  Etiopia hingga Yerusalem sekedar datang

tuk menghamba pada Sulaeman yg bertahta harta,

atau betapa parahnya Bani Israel mengingkari komitment ketika Musa

mengucilkan diri menanti titah dipengapnya cahaya redup menunggu

titah 10 hukum Nya ( sambil tiada henti mengunggah doa ), bahkan

Mesias pun seakan putus asa dalam

menanggung beban hingga berseru ``Eloi eloi lamasabachtani !!!``

atau perlu mendalam kita merenungi pembantaian padang Karbala,

dimana tak adalagi harkat martabat sucinya darah dan DNA junjungan

Nabi bahkan Rasul terakhir muka bumi, hingga bertumpah ruah darah

dan mutilasi tanpa rasa peradaban hakiki mahluk manusia !

jangankan memutuskan atau meyakini dimana Kau berada, untuk tahu

darimana ku berasal pun masih harus bertanya ?

apakah Adam & Hawa atau teori Darwin, yg benar adanya..?!

ditambah teori daur ulang yg bernama Reincarnasi ?

Nurani, Intuisi, atau sifat alami yg menggerakan benak dan hati,

Dan langkah sendiri tuk menetapkan pilihan pada nasib ?

Atau memang takdir yg tak bisa diamandement ?

Harus menyebut apa aku pada Mu,

Dewa, sanghyang, atau apalah namanya yg mungkin tak ada dalam kamus

bahasa manapun !

Kau tak perlu hentakan bumi sodom gomora, atau tertelan ikan paus,

atau menatap bulan terbelah untuk merasakan Kau ada.

Berilah sedikit isyarat, dan tak akan kupeduli atas seribu anak

panah yg kan menghujam diri ini, atau tak peduli akan pedang yg

memutus urat leher ini.

Tak perlu pula perdebatan ala Kalijaga dan Siti jenar,dalam mengurai

hakekat atau ma`rifat yg sejatinya mengurai exsistensi Mu,

berilah sedikit isyarat bahwa Kau ada..............................?

Atau cukup dalam redup damar aku berseloroh :

``Bok Randa Kasihan duwe` anak lanang loro, Cenge`r-cenge`r anangis

ana satengahing pasar,

Anangis njaluk apa ? ndjaluk tumurune` gandane` si Jayengkaton,

Mangka tinurutan tinurunan kang nggawa widadari satus patang-puluh,

Ayo embanen aku,

Junjungen darajatullah, LA ILAHA ILLA`ALLAH ``

Atau dalam wangi dupa kubermantra :

Niyat ingsun adus banyu kudratullah,

Ngedusi sadulurku papat, kalima badan,

Nenem nyawa, pitu suksma, sah badan kari sampurna.

Allahumma sakratill maot, badanku gumulung cahya jumeneng,

Iya ingsun ratuning cahya, angadeg ing damar murub, urube` murub

sajroning ati,

Terus ing tingal. La ilaha illa`llah, Muhammad Rasulu`llah``.

Betapa melelahkan memang membongkar mazab dan mengurai tafsir dimana

3000 thn lalu aku belum ada, haruskah taklid membelenggu hati dan

pikir ??? dan takut dihempas kutukan kafir ? kenapa harus takut membuka namanya Injil dimana zabur dan taurat ada disana ? kenapa malu untuk mengurai kitab lama berisikan mantra ? kenapa ragu membuka weda dan tripitaka ?

Agama hanyalah agama, tak seharusnya menjadi belenggu dalam mencari tuhan apabila keyakinan diri adalah intinya. Dan bukan jadi alasan agama untuk berdebat dan bertikai bahkan seenaknya untuk mendakwa KAFIR ! seolah kau telah mengenal tuhan dengan benar !

Dalam mencari tuhan tiadalah benar bila harus membentuk komunitas sekedar membangun power pembenaran dan menciutkan nilai bagi komunitas yang lain ! tuhan bukan ajang untuk perdebatan dan mengexcusi hanya karena perbedaan cara pandang.

Kita semua kadang terbentur pada keyakinan dimana didalamnya tercampur dongeng dan tafsir yg belum tentu benar ! dan tidak sadar tergiring kedalam bias bias kebenaran. Bahkan ilusi dan bayangan kadang turut menghias otak picik kita, hingga ego kita membutakan mata hati !!! serta membabi buta menyalahkan orang yang tidak sepaham dengan kita !.